Regret?

Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan seseorang dari masa lalu. Seseorang yang pernah menyatakan perasaannya pada saya, namun saya tolak karena saya tidak merasa nyaman pacaran dengan orang yang bekerja di kantor yang sama. Dia... berubah. Auranya terasa berubah. Terlihat lebih matang, lebih dewasa, badannya terlihat lebih berisi. Mau tidak mau saya membayangkan bagaimana rasanya dipeluk oleh dada bidang tersebut. Ah, mengapa lelaki yang sudah menikah cenderung terlihat menarik dan lebih yummy, sih? Kalau saja dulu saya tidak menolak perasaannya, dada bidang itu pasti sekarang jadi milik pribadi saya. Kalau saja dulu saya membalas perasaannya, mungkin saya sudah menikah dengannya. 

Bertemu dengan seseorang dari masa lalu cenderung memacu otak saya untuk memutar berbagai memori. Berbagai kenangan diputar tanpa saya mampu mencegahnya. Kali ini, otak saya dengan teganya memilih untuk mengingatkan saya pada sederet kisah kasih yang gagal dengan mengenaskan. Dimulai dengan mantan pacar saat kuliah dulu. Iya, mantan pacar yang sering banget saya bahas setiap bulan Mei, yang saya drama banget selama proses move on dari dia. Andai saja dulu saya lebih dewasa, andai saja saya dulu tidak seegois itu, mungkin hubungan kami masih bisa bertahan. Mungkin hubungan kami bisa sampai tahap pernikahan. Mungkin....

Tapi perasaan melankolis dan drama saya dipatahkan oleh pikiran logis. Kalau saya masih bersama dengan mantan saya itu, saya tidak akan pernah tumbuh dewasa. Jalan pikiran saya tidak akan pernah berkembang. Saya akan tetap bersifat kanak-kanak yang seluruh keinginannya harus dipenuhi saat itu juga. Ya, itulah saya jaman kuliah dulu, si egois yang kekanak-kanakan. Jalan saya untuk bertumbuh dewasa adalah dengan merasakan sakit hati, yang menusuk dan meninggalkan luka dalam. *oke, mulai drama lagi*. Lalu saya mencuri pandang lagi pada seseorang dari masa lalu yang kebetulan mampir ke kantor saya. Yang dada bidangnya masih membuat saya meneteskan air liur, Kalau dulu saya memilih bersama dia mungkin sekarang saya sudah menikah dengannya. Tapi saya tidak akan sempat bertemu dengan A...

Bertemu dengan A entah harus saya sebut sebagai bencana atau anugerah. Atau mungkin keduanya. Tapi saya tahu, tanpa A hadir dalam hidup saya, saya tidak akan pernah berani untuk bermimpi. Saya hanya akan menjalani kehidupan yang monoton. Tanpa mimpi dan cita-cita. Jika A tidak pernah hadir dalam hidup saya, saya belum tentu berani pergi mengelana seorang diri ke Eropa, nekat menulis buku, bertemu dengan begitu banyak orang-orang baru.

Lalu saya ingat dengan Teddy. Lelaki yang memberi satu cerita yang mampu saya tuangkan dalam travelogue. Sebuah perkenalan singkat, perjalanan singkat, pertemanan singkat, namun tidak pernah saya sesali. 

Satu hal yang saya sadari dari 'putar ulang memori' ini, bahwa setiap keputusan akan membawa kita kepada cerita yang berbeda. Kepada hidup yang berbeda. Setiap orang yang hadir dalam hidup kita akan membawa kita pada percabangan pilihan, mana yang kita pilih akan menentukan jalan hidup kita selanjutnya. Dan apakah saya menyesal dengan segala pilihan yang saya buat sampai detik ini, sampai waktu kembali menghitung mundur usia saya, jawabannya adalah tidak. 

Have I ever regret my decision in life? 
Never!

Apa yang membuat seseorang dikatakan dewasa? Menurut saya ketika seseorang mampu memilih dan mempertanggungjawabkan pilihannya dalam hidup, maka dia dapat dikatakan dewasa. 


Happy birthday, me.

0 Response to "Regret?"

Posting Komentar

Entri Populer

4 Hari Untuk Selamanya Aneka Gorengan aneka oseng Aneka Pepes Aneka Sambal Aneka Sate Aneka Sop Aneka Soto Aneka Sup Anyer backpackingan murah langkawi Balado Telur Bandung Bangkok Belitung BestFriendForever Blogosphere Bogor Books Bromo Carita College Family Film Festival Flashmob go-blogtraveler I Love It Ikan Inspirasi itinerary langkawi itinerary langkawi murah Jajanan Bogor Jakarta Jakarta(Betawi) jalan-jalan hemat ke langkawi jalan-jalan murah jalan-jalan murah ke langkawi JalanJalan Japan jawa Jawa Barat(Sunda) Jawa Tengah Jawa Timur Jogja Khas Bali Khas Betawi Khas Jakarta Khas Makassar Khas Manado Khas Padang Khas Sunda Khas Surabaya KompetiBlog Komuter Konser Kopdar Kuliner Kuliner Bandung Kuliner Di Bandung Kuliner di Bogor Kuliner Di Jakarta Kuliner di Jogja Kuliner di Lamongan Kuliner di Padang Kuliner di Semarang Kuliner Jakarta Kuliner Jogja Kuliner Kota Solo Kuliner Kota Surabaya Kuliner Malam Kuliner Malam di Surabaya Kuliner Malang kuliner Manado Kyoto Lamongan langkawi liburan hemat liburan hemat ke langkawi liburan murah Life For Passion Lombok LoveLive Macau Makanan Manado MakanMakan Makassar Malang malaysia Masakan Betawi Masakan Daerah Masakan Jawa Masakan Kue Masakan Kuliner Masakan Luar Negeri Masakan Makasar Masakan Sayur Memories Movies Music Nara Nasi Bakar Nasi Goreng Office Olahan Ayam Olahan Daging Olahan Mie Olahan Nasi Putih Olahan Sayur Olahan SeaFood Olahan Telur Osaka pejalan PhotosPict Prambors Radio Ranu Kumbolo Resep Aneka Kue Resep Kue Resep Kuliner resep makanan Resep Minuman Resep Otak-Otak Tahu Resep Seafood Resep Untuk Pemula Scandinavia Europe ShopaLover Solo Studi di Belanda Sumatera Barat Tempat Wisata Kuliner Toraja travel traveler traveling murah travelling U Fm wisata kuliner Yogyakarta